Tugas
UAS Kebudayaan Indonesia
A.
Pendekatan
Kebudayaan Dalam Proses Pembangunan Nasional Di Indonesia
Kalau berbicara
pembangunan nasional di Indonesia untuk saat ini, pendekatan kebudayaan
memanglah salah satu faktor penting untuk ikut serta dalam pembangunan
nasional. Mengapa saya mengatakan demikian? Karena kalau memandang upaya-upaya
yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam membangun negeri tercinta ini hanya
merujuk pada sektor-sektor yang terlihat jelas, seperti sektor perekonomian,
industri, keuangan, dan lain-lain. Saya belum melihat ada usaha pemerintah
untuk mengikut sertakan kebudayaan dalam usaha pembangunan disegala bidang.
Padahal kebudayaan merupakan hal yang sangat penting dan selayaknya
diperhatikan dalam rangka pembangunan nasional.
Ketika
kita berbicara mengenai pembangunan dibidang perekonomian, para pejabat
pemerintah selalu membicarakan atau menyangkutkan ke urusan-urusan seperti,
kenaikan harga bahan bakar minyak dan gas guna meningkatkan keuntungan dan
menambah pendapatan perekonomian Indonesia, padahal itu justru mempersulit
masyarakat Indonesia. Akibat dari kenaikan harga BBM dan gas itu memunculkan
konflik baru yaitu kenaikan harga bahan-bahan pokok, kenaikan harga angkot, dan
kenaikan-kenaikan harga lainnya. Bercermin dari hal ini, saya mendapat
kesimpulan bahwa pemerintah bukan membangun Indonesia, tetapi memperburuk
perekonomian yang ada. Kalau dilihat dari pendekatan kebudayaan, seperti yang
kita tahu bahwa kebudayaan merupakan identitas bangsa Indonesia karena Indonesia
merupakan salah satu Negara multikulturalisme. Melalui pendekatan budaya, kita
bisa mengupayakan beberapa cara untuk membangun Indonesia, seperti
menyelenggarakan tarian-tarian ada setiap provinsi di Indonesia dalam acara
pagelaran internasional. Dengan menyelenggarakan pagelaran besar-besaran
tersebut, kita sama saja menarik perhatian para pengunjung wisata dari manca
Negara. Sebagai hasilnya, kita mendapatkan investasi dan pendapatan yang besar
dari penjualan tiket, penjualan souvenir, cindera mata, kenang-kenangan, dan
lain-lain. Dengan demikian, kita tidak menyebabkan atau memunculkan masalah
baru untuk negeri Indonesia. Yang ada kita malah menampilkan
kemultikuluturalian kita tersebut melalui pagelaran tarian-tarian tadi. Ini
merupakan salah satu cara dan salah satu manfaat pendekatan budaya dalam proses
pembangunan nasional di Indonesia pada saat sekarang ini.
Kesadaran
akan kebudayaan di Indonesia sangatlah kecil, bisa dilihat dari generasi-generasi
penerus bangsa yang masih belum berniat untuk melestarikan budaya lokalnya
sendiri apalagi ingin melestarikan kebudayaan nasional kita. Itu sangatlah
tidak mungkin tanpa kesadaran yang tinggi akan kebudayaan itu sendiri. Namun
demikian, kita bisa melihat sisi positif dari kebudayaan sebagai alat
pembangunan nasional itu sendiri. Contoh lain untuk mengurangi angka kemiskinan
dan angka pengangguran di Indonesia adalah dengan membangun sekolah-sekolah
seni oleh seniman-seniman yang peduli terhadap kesenian yang ada di Indonesia.
Dalam hal ini bisa dicontohkan menampung anak-anak terlantar dan miskin untuk
masuk ke dalam sekolah-sekolah seni tersebut dan mengajarkan kepada mereka
mengenai kesenian yang kita bisa. Dengan begitu, mereka akan memiliki skill
atau keahlian untuk berusaha dan mencari uang melalui bidang seni. Ini
merupakan salah satu upaya pembangunan nasional dengan pendekatan kebudayaan.
Melalui
pengajaran jangka pendek atau pun jangka penjang, diyakinkan para anak yang
terlantar dan miskin tadi akan mampu memainkan atau membuat pagelaran-pagelaran
seni yang telah mereka dapatkan dari seniman tadi. Selain itu, kita bisa juga mengurangi angka pengangguran yang ada
di Indonesia. Dengan cara apa? Salah satu cara yang sangat mudah adalah dengan
memberikan mereka wahana untuk belajar kebudayaan dan kesenian. Dengan adanya
wahana tersebut, mereka mampu mengembangkan bakat mereka sendiri dan mampu
melestarika kesenian dan kebudayaan yang ada tersebut. Mereka juga mampu
mengajak anak-anak dan penganngguran yang lain untuk kerja sebagai seniman dan
budayawan di Indonesia. Dengan begitu, angka pengangguran akan berkurang begitu
pun angka kemiskinan yang ada di Indonesia. Kalau kita telaah lebih jauh, kita
bisa memperhitungkan biaya dan usaha yang kita keluarkan untuk pembangunan
nasional melalui pendekatan kebudayaan lebih ekonomis dan hasilnya lebih berguna
demi pembangunan nasional di Indonesia baik itu di bidang kebudayaan itu
sendiri maupun dibidang lainnya juga, seperti pengurangan angka kemiskinan,
anak jalanan, pengangguran, dan peningkatan perekonomian melalui
pagelaran-pagelaran seni yang dilakukan oleh orang Indonesia sendiri.
B.
Potensi
Pengembangan Pariwisata Etnis Di Indonesia
Sebagai salah
satu Negara Multikulturalisme di dunia, Indonesia merupakan salah satu tujuan
wisata bagi orang-orang luar negeri. Terlihat dari banyaknya kebudayaan atau
keankeragaman budaya yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia bisa jadi
merupakan potensi besar untuk membangun Indonesia dalam aspek pariwisata. Dalam
hal ini, kita bisa menyebutnya dengan pariwisata seni, bukan
pariwisata-pariwisata lainnya. Mengapa berpotensi besar untuk menunjang
pariwisata di Indonesia? Jawabannya adalah setiap provinsi, daerah, wilayah
yang ada di Indonesia memiliki kebudayaan masing-masing dan lbih uniknya lagi
adalah kebudayaan yang mereka miliki itu tidak beragam. Dalam artian, beraneka
ragam dan sangat jarang dilihat oleh orang asing diluar Indonesia. Orang
Indonesia pun sangat jarang mengetahui hal ini apalagi yang mengabaikan aspek
kebudayaan yang Indonesia miliki. Contoh nyata pariwisata etnis berpotensi
besar adalah pagelaran 4 tarian pada pembukaan acara Perayaan Robok-Robok di
Pontianak pada hari Rabu, 5 Maret 2008 lalu. Keempat tarian yang ditampilkan
adalah tarian adat Bugis, Dayak, Melayu, Tionghoa. Dalam perayaan besar ini
pemerintah Pontianak secara tidak langusung telah menggelar perayaan kebudayaan
melalui aspek kesenian yaitu taria-tarian adat yang dipertontonkan oleh seluruh
pengunjung, termasuk pengunjung yang dating untuk melihat perayaan ini bukan
hanya masyarakat Pontianak dan Indonesia, tetapi masyarakat pendatang, seperti
orang Eropa, China, Jepang, dan lain-lain. Ini menunjukkan bahwa kebudayaan
etnis bisa menghasilkan keuntungan yang besar jika dijadikan salah satu
industri pariwisata di Indonesia.
Ini membuktikan
bahwa ternyata tidak hanya pariwisata alam saja yang menjadi daya tarik tourist
atau pun investasi untuk menaikkan pendapatan Negara, tetapi hal yang lebih
menarik lagi yang ingin dilihat oleh masyarakat luar adalah kebudayaan.
Kebudayaan apa yang dimiliki oleh orang Indonesia, apakah sama dengan yang ada
di Negara saya? Apakah sama? Pertanyaan seperti itulah yang terlontar dari hati
para tourist yang datang ke Indonesia. Kalau kita melihat ke salah satu
provinsi di indoensia, yaitu Bali. Hampir semua tourist yang berkunjung dan
menetap untuk beberapa tahun di Indonesia bertujuan untuk meniliti dan melihat
kebudayaan-kebudayaan yang ada di Bali beserta kesenia-kesenian yang
ditampilkan oleh masyarakat Bali. Para tourist itu malah mempelajari kebudayaan
Indonesia, dan mengajarkannya ke orang-orang dimana mereka bertempat tinggal.
Ini merupakan salah satu penyebab banyaknya kebudayaan Indonesia yang hilang
atau diambil secara tidak langsung oleh Negara lain.
C.
Upaya
Pelestarian Kesenian Tradisional Di Indonesia
Kesadaran akan
kesenian tradisional yang ada di Indonesia pada saat ini sudah hampir tidak
ada. Yang saya maksdu hampir tidak ada adalah banyak masyarakat Indonesia
enggan melestarikan kesenian-kesenian tradisional mereka dengan alasan kesenia
tradisional itu sudah tidak zaman lagi di era sekarang ini. Mengapa demikian?
Salah satu penyebabnya adalah budaya barat atau budaya Eropa yang dianggap
merupakan patokan kebudayaan modern pada era globalisasi ini. Banyak masyarakat
dibelahan dunia meniru kebudayaan yang dibawa dan ditampilkan oleh masyarakat
barat. Inilah yang pada akhirnya menyebabkan kepunahan akan budaya local dan
kesenian local itu. Untuk menghindari hilangnya kesenian-kesenian tradisional
yang telah lama dibentuk oleh nenek moyang kita, maka perlu diadakannya
upaya-upaya untuk melestarikan kebudayaan tersebut. Bagaimana caranya? Ada
banyak cara untuk melestarikan kesenian-kesenian tradisional ini yaitu:
1. Mensosialisasikan
kesenian tradisional itu sendiri kepada masyarakat Indonesia.
Dengan
melakukan banyak sosialisasi ke masyarakat Indonesia, maka kita sama saja
mencoba mengembalikan kesadaran mereka akan betapa pentingnya kesenian
tradisional itu bagi bangsa kita. Selain itu juga, kita memberikan penyuluhan
mengenai manfaat dan makna kesenian tradisional itu bagi kita dan bangsa.
2. Melakukan
pagelaran kesenian-kesenian tradisional dengan rutin.
Hal
ini bertujuan agar para generasi-generasi penerus bangsa tetap menjaga dan
melestarikan kesenian tersebut. Kalau dengan hanya membeirkan pengajaran atau
pengetahuan mengenai kesenian tradisional itu, belum tentu mereka akan berusaha
untuk menjaga kesenian itu apalagi di zaman sekarang, kesenian tradisional
tidak lagi dikenal oleh kaum muda. Inilah waktunya kaum pendahulu atau yang tua
untuk menampilkan kembali kesenian tradisional ini agar generasi muda ingin
ikut serta.
3. Memberikan
pengajaran dan pengetahuan mengenai kesenian-kesenian tradisional yang ada di
Indonesia.
Untuk
hal ini buakn menjadi hal utam untuk menunjang kelestarian kesenian
tradisional, akan tetapi melalui pengajaran dan pengetahuan akan kesenian itu
sendiri, maka secara tidak langsung akan timbul sikap untuk peduli terhadap
kesenian. Memang benar bahwa kalau hanya pengajaran saja yang diberikan tanpa
adanya praktek langsun adalah sia-sia.
4. Membuat
sekolah-sekolah kesenian.
Ini
bertujuan agar memunculkan minat generasi muda terhadap kesenian saja. Dengan
adanya minat dari hati sang generasi muda, maka dengan sendirinya mereka akan
mempelajari kesenian tersebut dan berusaha untuk tetap menjaga kesenian yang
telah mereka dapatkan di sekolah itu. Seperti contoh, kesenian musik tradisional
Angklung di Pulau Jawa. Hampir dari seluruh masyarakat Jawa dulu bisa memainkan
Angklung dengan baik. Bagaimana dengan keadaan masyarakat Jawa yang sekarang?
Apakah mereka masih bisa memainkan Angklung terutama generasi mudanya?
Jawabannya adalah kebanyakand ari mereka enggan belajar memainkan Angklung
karena disekolah pun kurikulum yang diajarkan untuk kesenian itu sendiri adalah
kesenian modern bukan kesenian tradisional walaupun ada beberapa sekolah atau
lembaga yang mengajarkan kesenian tradisional Jawa kepada muridnya. Ini
menunjukkan bahwa masih sangat kecil kesadaran manusianya akan kesenian
tradisional itu sendiri. Padahal, seperti yang kita tahu, bahwa kesenian
tradisional itu merupaan pemberian dari nenek moyang kitadahulu yang membuat
nya dengan susah bahkan membutuhkan waktu yang lama, tetapi penerusnya
kebanyakan melupakan pemberian berharga itu dan berpaling ke era-era yang menawarkan
hal-hal yang modern dan berkelas.
D.
Kesimpulan
Jadi,
secara keseluruhan pembahasan, kita bisa melihat bahwa ternyata kebudayaan
Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam membantu pembangunan
nasional di Indonesia, seperti peningkatan perekonomian dengan melakukan
pagelaran seni, mengajarkan seni dan budaya kepada anak-anak terlantar dan
individu yang tidak berkeahlian. Selain itu juga, kebudayaan Indonesia yang
beraneka ragam ini mempunyai potensi
yang besar untuk menjadi industry pariwisata di Indonesia guna menarik
perhatian pengunjung manca Negara. Untuk mewujudkan semua hal ini, kita harus
melestarikan kesenian yang termasuk kesenian tradisional kita agar kesenian dan
kebudayan itu tetap ada yang tidak hilang atau diambil oleh Negara lain. Itu
merupakan Identitas Bangsa.
Daftar Pustaka
No comments:
Post a Comment