Friday, June 15, 2012


Tugas UAS Kebudayaan Indonesia
A.    Pendekatan Kebudayaan Dalam Proses Pembangunan Nasional Di Indonesia
Kalau berbicara pembangunan nasional di Indonesia untuk saat ini, pendekatan kebudayaan memanglah salah satu faktor penting untuk ikut serta dalam pembangunan nasional. Mengapa saya mengatakan demikian? Karena kalau memandang upaya-upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam membangun negeri tercinta ini hanya merujuk pada sektor-sektor yang terlihat jelas, seperti sektor perekonomian, industri, keuangan, dan lain-lain. Saya belum melihat ada usaha pemerintah untuk mengikut sertakan kebudayaan dalam usaha pembangunan disegala bidang. Padahal kebudayaan merupakan hal yang sangat penting dan selayaknya diperhatikan dalam rangka pembangunan nasional.
            Ketika kita berbicara mengenai pembangunan dibidang perekonomian, para pejabat pemerintah selalu membicarakan atau menyangkutkan ke urusan-urusan seperti, kenaikan harga bahan bakar minyak dan gas guna meningkatkan keuntungan dan menambah pendapatan perekonomian Indonesia, padahal itu justru mempersulit masyarakat Indonesia. Akibat dari kenaikan harga BBM dan gas itu memunculkan konflik baru yaitu kenaikan harga bahan-bahan pokok, kenaikan harga angkot, dan kenaikan-kenaikan harga lainnya. Bercermin dari hal ini, saya mendapat kesimpulan bahwa pemerintah bukan membangun Indonesia, tetapi memperburuk perekonomian yang ada. Kalau dilihat dari pendekatan kebudayaan, seperti yang kita tahu bahwa kebudayaan merupakan identitas bangsa Indonesia karena Indonesia merupakan salah satu Negara multikulturalisme. Melalui pendekatan budaya, kita bisa mengupayakan beberapa cara untuk membangun Indonesia, seperti menyelenggarakan tarian-tarian ada setiap provinsi di Indonesia dalam acara pagelaran internasional. Dengan menyelenggarakan pagelaran besar-besaran tersebut, kita sama saja menarik perhatian para pengunjung wisata dari manca Negara. Sebagai hasilnya, kita mendapatkan investasi dan pendapatan yang besar dari penjualan tiket, penjualan souvenir, cindera mata, kenang-kenangan, dan lain-lain. Dengan demikian, kita tidak menyebabkan atau memunculkan masalah baru untuk negeri Indonesia. Yang ada kita malah menampilkan kemultikuluturalian kita tersebut melalui pagelaran tarian-tarian tadi. Ini merupakan salah satu cara dan salah satu manfaat pendekatan budaya dalam proses pembangunan nasional di Indonesia pada saat sekarang ini.


            Kesadaran akan kebudayaan di Indonesia sangatlah kecil, bisa dilihat dari generasi-generasi penerus bangsa yang masih belum berniat untuk melestarikan budaya lokalnya sendiri apalagi ingin melestarikan kebudayaan nasional kita. Itu sangatlah tidak mungkin tanpa kesadaran yang tinggi akan kebudayaan itu sendiri. Namun demikian, kita bisa melihat sisi positif dari kebudayaan sebagai alat pembangunan nasional itu sendiri. Contoh lain untuk mengurangi angka kemiskinan dan angka pengangguran di Indonesia adalah dengan membangun sekolah-sekolah seni oleh seniman-seniman yang peduli terhadap kesenian yang ada di Indonesia. Dalam hal ini bisa dicontohkan menampung anak-anak terlantar dan miskin untuk masuk ke dalam sekolah-sekolah seni tersebut dan mengajarkan kepada mereka mengenai kesenian yang kita bisa. Dengan begitu, mereka akan memiliki skill atau keahlian untuk berusaha dan mencari uang melalui bidang seni. Ini merupakan salah satu upaya pembangunan nasional dengan pendekatan kebudayaan.
            Melalui pengajaran jangka pendek atau pun jangka penjang, diyakinkan para anak yang terlantar dan miskin tadi akan mampu memainkan atau membuat pagelaran-pagelaran seni yang telah mereka dapatkan dari seniman tadi. Selain itu, kita bisa  juga mengurangi angka pengangguran yang ada di Indonesia. Dengan cara apa? Salah satu cara yang sangat mudah adalah dengan memberikan mereka wahana untuk belajar kebudayaan dan kesenian. Dengan adanya wahana tersebut, mereka mampu mengembangkan bakat mereka sendiri dan mampu melestarika kesenian dan kebudayaan yang ada tersebut. Mereka juga mampu mengajak anak-anak dan penganngguran yang lain untuk kerja sebagai seniman dan budayawan di Indonesia. Dengan begitu, angka pengangguran akan berkurang begitu pun angka kemiskinan yang ada di Indonesia. Kalau kita telaah lebih jauh, kita bisa memperhitungkan biaya dan usaha yang kita keluarkan untuk pembangunan nasional melalui pendekatan kebudayaan lebih ekonomis dan hasilnya lebih berguna demi pembangunan nasional di Indonesia baik itu di bidang kebudayaan itu sendiri maupun dibidang lainnya juga, seperti pengurangan angka kemiskinan, anak jalanan, pengangguran, dan peningkatan perekonomian melalui pagelaran-pagelaran seni yang dilakukan oleh orang Indonesia sendiri.




B.     Potensi Pengembangan Pariwisata Etnis Di Indonesia
Sebagai salah satu Negara Multikulturalisme di dunia, Indonesia merupakan salah satu tujuan wisata bagi orang-orang luar negeri. Terlihat dari banyaknya kebudayaan atau keankeragaman budaya yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia bisa jadi merupakan potensi besar untuk membangun Indonesia dalam aspek pariwisata. Dalam hal ini, kita bisa menyebutnya dengan pariwisata seni, bukan pariwisata-pariwisata lainnya. Mengapa berpotensi besar untuk menunjang pariwisata di Indonesia? Jawabannya adalah setiap provinsi, daerah, wilayah yang ada di Indonesia memiliki kebudayaan masing-masing dan lbih uniknya lagi adalah kebudayaan yang mereka miliki itu tidak beragam. Dalam artian, beraneka ragam dan sangat jarang dilihat oleh orang asing diluar Indonesia. Orang Indonesia pun sangat jarang mengetahui hal ini apalagi yang mengabaikan aspek kebudayaan yang Indonesia miliki. Contoh nyata pariwisata etnis berpotensi besar adalah pagelaran 4 tarian pada pembukaan acara Perayaan Robok-Robok di Pontianak pada hari Rabu, 5 Maret 2008 lalu. Keempat tarian yang ditampilkan adalah tarian adat Bugis, Dayak, Melayu, Tionghoa. Dalam perayaan besar ini pemerintah Pontianak secara tidak langusung telah menggelar perayaan kebudayaan melalui aspek kesenian yaitu taria-tarian adat yang dipertontonkan oleh seluruh pengunjung, termasuk pengunjung yang dating untuk melihat perayaan ini bukan hanya masyarakat Pontianak dan Indonesia, tetapi masyarakat pendatang, seperti orang Eropa, China, Jepang, dan lain-lain. Ini menunjukkan bahwa kebudayaan etnis bisa menghasilkan keuntungan yang besar jika dijadikan salah satu industri pariwisata di Indonesia.
Ini membuktikan bahwa ternyata tidak hanya pariwisata alam saja yang menjadi daya tarik tourist atau pun investasi untuk menaikkan pendapatan Negara, tetapi hal yang lebih menarik lagi yang ingin dilihat oleh masyarakat luar adalah kebudayaan. Kebudayaan apa yang dimiliki oleh orang Indonesia, apakah sama dengan yang ada di Negara saya? Apakah sama? Pertanyaan seperti itulah yang terlontar dari hati para tourist yang datang ke Indonesia. Kalau kita melihat ke salah satu provinsi di indoensia, yaitu Bali. Hampir semua tourist yang berkunjung dan menetap untuk beberapa tahun di Indonesia bertujuan untuk meniliti dan melihat kebudayaan-kebudayaan yang ada di Bali beserta kesenia-kesenian yang ditampilkan oleh masyarakat Bali. Para tourist itu malah mempelajari kebudayaan Indonesia, dan mengajarkannya ke orang-orang dimana mereka bertempat tinggal. Ini merupakan salah satu penyebab banyaknya kebudayaan Indonesia yang hilang atau diambil secara tidak langsung oleh Negara lain.
C.    Upaya Pelestarian Kesenian Tradisional Di Indonesia
Kesadaran akan kesenian tradisional yang ada di Indonesia pada saat ini sudah hampir tidak ada. Yang saya maksdu hampir tidak ada adalah banyak masyarakat Indonesia enggan melestarikan kesenian-kesenian tradisional mereka dengan alasan kesenia tradisional itu sudah tidak zaman lagi di era sekarang ini. Mengapa demikian? Salah satu penyebabnya adalah budaya barat atau budaya Eropa yang dianggap merupakan patokan kebudayaan modern pada era globalisasi ini. Banyak masyarakat dibelahan dunia meniru kebudayaan yang dibawa dan ditampilkan oleh masyarakat barat. Inilah yang pada akhirnya menyebabkan kepunahan akan budaya local dan kesenian local itu. Untuk menghindari hilangnya kesenian-kesenian tradisional yang telah lama dibentuk oleh nenek moyang kita, maka perlu diadakannya upaya-upaya untuk melestarikan kebudayaan tersebut. Bagaimana caranya? Ada banyak cara untuk melestarikan kesenian-kesenian tradisional ini yaitu:
1.      Mensosialisasikan kesenian tradisional itu sendiri kepada masyarakat Indonesia.
Dengan melakukan banyak sosialisasi ke masyarakat Indonesia, maka kita sama saja mencoba mengembalikan kesadaran mereka akan betapa pentingnya kesenian tradisional itu bagi bangsa kita. Selain itu juga, kita memberikan penyuluhan mengenai manfaat dan makna kesenian tradisional itu bagi kita dan bangsa.
2.      Melakukan pagelaran kesenian-kesenian tradisional dengan rutin.
Hal ini bertujuan agar para generasi-generasi penerus bangsa tetap menjaga dan melestarikan kesenian tersebut. Kalau dengan hanya membeirkan pengajaran atau pengetahuan mengenai kesenian tradisional itu, belum tentu mereka akan berusaha untuk menjaga kesenian itu apalagi di zaman sekarang, kesenian tradisional tidak lagi dikenal oleh kaum muda. Inilah waktunya kaum pendahulu atau yang tua untuk menampilkan kembali kesenian tradisional ini agar generasi muda ingin ikut serta.
3.      Memberikan pengajaran dan pengetahuan mengenai kesenian-kesenian tradisional yang ada di Indonesia.
Untuk hal ini buakn menjadi hal utam untuk menunjang kelestarian kesenian tradisional, akan tetapi melalui pengajaran dan pengetahuan akan kesenian itu sendiri, maka secara tidak langsung akan timbul sikap untuk peduli terhadap kesenian. Memang benar bahwa kalau hanya pengajaran saja yang diberikan tanpa adanya praktek langsun adalah sia-sia.

4.      Membuat sekolah-sekolah kesenian.
Ini bertujuan agar memunculkan minat generasi muda terhadap kesenian saja. Dengan adanya minat dari hati sang generasi muda, maka dengan sendirinya mereka akan mempelajari kesenian tersebut dan berusaha untuk tetap menjaga kesenian yang telah mereka dapatkan di sekolah itu. Seperti contoh, kesenian musik tradisional Angklung di Pulau Jawa. Hampir dari seluruh masyarakat Jawa dulu bisa memainkan Angklung dengan baik. Bagaimana dengan keadaan masyarakat Jawa yang sekarang? Apakah mereka masih bisa memainkan Angklung terutama generasi mudanya? Jawabannya adalah kebanyakand ari mereka enggan belajar memainkan Angklung karena disekolah pun kurikulum yang diajarkan untuk kesenian itu sendiri adalah kesenian modern bukan kesenian tradisional walaupun ada beberapa sekolah atau lembaga yang mengajarkan kesenian tradisional Jawa kepada muridnya. Ini menunjukkan bahwa masih sangat kecil kesadaran manusianya akan kesenian tradisional itu sendiri. Padahal, seperti yang kita tahu, bahwa kesenian tradisional itu merupaan pemberian dari nenek moyang kitadahulu yang membuat nya dengan susah bahkan membutuhkan waktu yang lama, tetapi penerusnya kebanyakan melupakan pemberian berharga itu dan berpaling ke era-era yang menawarkan hal-hal yang modern dan berkelas.
D.    Kesimpulan
Jadi, secara keseluruhan pembahasan, kita bisa melihat bahwa ternyata kebudayaan Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam membantu pembangunan nasional di Indonesia, seperti peningkatan perekonomian dengan melakukan pagelaran seni, mengajarkan seni dan budaya kepada anak-anak terlantar dan individu yang tidak berkeahlian. Selain itu juga, kebudayaan Indonesia yang beraneka ragam ini mempunyai  potensi yang besar untuk menjadi industry pariwisata di Indonesia guna menarik perhatian pengunjung manca Negara. Untuk mewujudkan semua hal ini, kita harus melestarikan kesenian yang termasuk kesenian tradisional kita agar kesenian dan kebudayan itu tetap ada yang tidak hilang atau diambil oleh Negara lain. Itu merupakan Identitas Bangsa.



Daftar Pustaka

No comments:

Post a Comment