Friday, June 15, 2012

Cultural Perspectives of Globalization


Pengaruh Globalisasi Terhadap Perkembangan Kebudayaan Indonesia
ROBBI NURDIN HIDAYAT    1006756484    SASTRA INGGRIS
            Kalau kita mendengar kata globalisasi, maka sesuatu yang datang dalam pikiran kita adalah perubahan yang mendunia atau universal terhadap segala bidang, baik itu bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik tentunya. Dalam pembahasan ini, saya akan menekankan pada apa saja pengaruh dari globalisasi yang melekat pada kebudayaan yang ada di Indonesia pada saat ini. Seperti yang kita tahu bahwa makna dari kata Kebudayaan itu sendiri adalah cipta, rasa, dan karsa dari sekelompok manusia yang berada dalam suatu wilayah dan membentuk suatu tatanan kehidupan baik itu dari segi norma-norma kehidupan atau pun aturan lainnya yang sekarang kita sebut Kebudayaan. Indonesia merupakan negara yang memiliki kemajemukan kebudayaan. Bayangkan saja dalam satu wilayah yang terdiri dari berbagai desa, namun dari setiap desa tersebut memiliki budaya yang berbeda-beda. Kalau kita lihat pada saat ini, globalisasi telah menjadi ancaman bagi kebudayaan yang ada di Indonesia. Mengapa demikian? Karena dengan hadirnya globalisasi ini, masyarakat Indonesia mulai  memiliki kiblat baru mereka yaitu kebudayaan barat sebagai bagian dari sesuatu yang dibawa oleh globalisasi. Sebenarnya apa saja pengaruh globalisasi terhadap kebudayaan Indonesia saat ini?
            Pada saat ini, kebanyakan masyarakat Indonesia telah berkiblat ke negera barat dengan alasan negara barat adalah negara yang maju di segala bidang, sehingga mereka berfikir, dengan mengikuti cara berfikir dan budaya barat, mereka juga bisa memajukan negara Indonesia. Apakah mungkin hal itu terjadi? Jawabannya mungkin saja terjadi, namun kita tidak bisa terlepas dari identitas kita sebagai bangsa Indonesia. Globalisasi yang dilakukan oleh bangsa barat ini menimbulkan berbagai sisi positif dan negatif terhadap kebudayaan Indonesia. Contoh dari sisi positif yang ditimbulkan oleh globalisasi ini adalah :
a.       Perubahan sistem masyarakat yang dulunya tertutup oleh dunia, sekarang menjadi masyarakat yang terbuka oleh dunia.
b.      Mulai bermunculan budaya-budaya baru yang lebih maju dan mendukung kebudayaan yang telah ada, contohnya seperti kebudayaan yang dibawa oleh masyarakat china ke Indonesia.
c.       Banyak berkembangnya kesenian-kesenian baru di Indonesia, seperti mulai munculnya musisi-musisi lagu pop, band-band, dan mulai juga bermunculan alat-alat kesenian baru, sepertinya guitar listrik, drum, dan lain-lain.
Dari berbagai sisi positif yang disebutkan diatas, kita bisa melihat bahwa globalisasi ternyata bisa juga berakibat kemajuan budaya, seperti yang disebutkan mulai bermunculan kesenian baru, budaya berdagang china, dan lainnya yang mana mampu memajukan budaya masyarakat Indonesia. Namun demikian, kalau kita menganalisis lebih dalam mengenai globalisasi ini, maka kita akan menemukan ada penyimpangan terhadap kebudayaan Indonesia. Beberapa sisi negatif dari globalisasi terhadap kebudayaan Indonesia adalah :
a.       Mulai bermunculan trend-trend barat baru, seperti cara berpakaian ala barat yang cenderung memakai baju ketat-ketat dan tidak menutup baga tubuh yang sepantasnya ditutup. Style rambut yang aneh dan unik mulai di terapkan oleh masyarakat Indonesia.
b.      Mulai hilangnya rasa solidaritas diantara sesama. Dengan hadirnya bangsa barat yang membawa masyarakat Indonesia menuju arah individualistis dan cenderung cuek terhadap sesama, contohnya budaya gotong royong yang dulu di junjung tinggi oleh masyarakat Indonesia, sekarang sudah hampir hilang. Ini terlihat sekali di daerah-daerah perkotaan, seperti Jakarta dan Bali. Ini jelas membuktikan bahwa masyarakat perkotaan telah terkena virus globalisasi yang dibawa oleh bangsa barat ke Indonesia.
c.       Mulai hilangnya kesenian-kesenian lama yang dimiliki oleh masyarakt Indonesia. Sebagai contoh, dulu masyarakat Jawa senang sekali mementaskan pertujukan wayang. Hampir setiap minggu mereka mengelenggarakan pertunjukan wayang yang berceritakan tentang kisah-kisah Jawa itu sendiri, sehingga budaya mereka tetap terlestarikan dengan adanya pertunjukan wayang itu. Namun, ketika datangnya globalisasi, masyarakat Jawa perlahan-lahan meninggalkan pertunjukan wayang ini, semakin lama semakin hilang. Kalau kita lihat sekarang, hampir tidak pernah lagi masyarakt Jawa mempertunjukan wayang mereka. Dengan kata lain, satu kebudayaan telah punah dan hilang dari pemiliknya akibat munculnya budaya yang lebih modern yaitu budaya barat yang dianggap lebih maju dan populer.
d.      Dengan adanya globalisasi, kebanyakan generasi muda tidak lagi memperdulikan identitas mereka. Mereka kebanyakan beralih kiblat, seperti yang sebutkan sebelumnya, ke barat dengan merubah hampir seluruh gaya hidup mereka dulu, ke gaya hidup sekarang. Orang banyak menyebutkan zaman sekarang bukan zaman modern, tetapi zaman global modern.

Inilah hal yang ditakuti oleh para ahli kebudayaan yang masih memperhatikan kelestarian kebudayaan yang ada di Indonesia. Mereka takut globalisasi yang dibawa oleh bangsa barat mampu mendominasi kebudayaan lama. Hasilnya, kebudayaan Indonesia akan musnah seutuhnya tanpa meninggalkan bekas kebudayaan lama yang telah dijaga oleh nenek moyang kita pada masa dahulu. Sewajarnya kita harus bersyukur kepada pendahulu kita yang telah memberikan kebudayaan Indonesia yang majemuk ini sebagai identitas yang tak kan pernah hilang walaupun masyarakat global berusaha memunculkan kebudayaan yang jauh lebih bagus dan lebih maju.
Kita sebagai bangsa Indonesia wajib menjaga dan melestarikan kebudayaan kita, jangan sampai modernisasi dan globalisasi memusnahkan kebudayaan yang ada dan bahkan menggantinya dengan kebudayaan yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia. Kalau kita perhatikan, pada saat ini kita sedang berada dalam era imperialisme bangsa barat. Kenapa saya mengatakan demikian? Karena perhatian saya terhadap kesenian lama telah memudar akibat tidaknya adanya masyarakat yang menampilkan pertunjukan itu, malah pada saat ini bangsa Indonesia cenderung menyelenggarakan konser dan acara-acara yang berbau modern. Saya melihat, kebanyakan masyarakat perkotaan malu untuk mempertunjukkan pertunjukan adat atau kesenian budaya adkibat darah globalisasi yang mengalir dalam tubuh mereka.
Maka dari itu, kita sebagai bangsa Indonesia dan generasi penerus harus menyadari akan kekayaan bangsa kita dan keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh bangsa kita. kita jangan sampai membiarkan kebudayaan lain masuk tanpa penyaringan atau pun penyesuaian terhadap kebudayaan kita sendiri. Kita juga harus berusaha untuk melestarikan kebudayaan yang yang ada dengan jalan mempertunjukannya atau tetap menjaganya, sehingga kita bisa memilah mana kebudayaan barat yang sesuai dan tidka sesuai dengan kebudayaan lama kita.






Daftar Pustaka
http://www.scribd.com/doc/24673301/Difusi-Akulturasi-Dan-Asimilasi-Konsep-Contoh-Dan-Perbedaannya

No comments:

Post a Comment