Friday, June 15, 2012

Saving Fish From Drowning 4


Determine Power
            Dari novel Amy Tan yang saya baca, saya hanya bisa mengangkat suatu Thesis yang berkaitan dengan adanya suatu penguasa yang berkuasa di Burma. Mereka berkuasa atas orang-orang Burma, sehingga mengakibatkan banyak masalah yang tidak dapa di bendung lagi oleh para Burmese. Dari ilustrasi diatas, sangat terlihat bahwa suatu kekuasaan mampu mendominasi seluruh aspek kehidupan. Nah, maksdu dari mendominasi seluruh aspek kehidupan adalah para manusia yang berkuasa atau memiliki kekuasaan dianggap sebagai Tuhan di tanah jajahannya. Mengapa dianggap Tuhan? Karena diseluruh aspek kehidupan manusia, dia adalah pengatur segalanya. Dia mampu mengontrol semua itu denga kekuasaan yang dia miliki. Disini berarti ada suatu dominasi moralitas manusia dimana manusia tidak hidup dengan bebas melainkan manusia hidup dalam keterbatasan dan penjajahan.
            Melihat sekilas dalam novel Saving Fish From Drowning ini, power yang dimaksud adalah Rezim Militer yang sangat impresif dalam menguasai dan mengontrol masyarakat Burma. Di Burma dulunya tidak ada seorang pun yang boleh memasuki wilayah Burma terkhusus kepada para wartawan, jurnalis, dan penyiar radio. Burma sangat dirahasiakan pada saat itu. Dan juga, terjadi hal yang sangat menyedihkan yaitu bayaknya pembunuhan yang terjadi di Burma, baik itu dilakukan kepada anak-anak, wanita, atau pun orang tua. Bagi mereka yang melanggar peraturan rezim ini akan dibunuh secara sadis. Kemudian, tidak hanya pembunuhan saja yang mereka lakukan, tetapi juga mengambil seluruh hak milik penduduk Burma, seperti contoh rumah-rumah penduduk, harta penduduk, bahkan ada yang mengambil anak wanita untuk dijadikan budak. Dari sini terlihat jelas bahwa adanya power antara yang lemah dengan yang kuat (pemilik kekuasaan). Nah, dengan adanya power tersebut, rezim militer ini mengatur semua aspek kehidupan di Burma, pemerintahan termasuk juga sistem politik Burma. Dengan hadirnya power disini juga, masyarakat Burma merasa hidup mereka seperti tidak diakuir di Burma, mereka seperti manusia yang terlahir untuk dijadikan Babu saja, seperti contoh diatas yang memperlihatkan bahwa Hak-Hak manusia duah tidak diakui lagi di Burma pada masa rezim militer tersebut.
            Dari masalah yang terjadi diatas, jelas terlihat bahwa adanya kekuasaan dari suatu pihak menyebabkan terjadi kesenjangan sosial dilain pihak dengan asumsi bahwa pihak yang mempunyai power mengawasi pihak yang lemah. Disini adanya disintegrasi antara kaum yang berkuasa dan kaum yang lemah.
            Dengan demikian, dapat kita perhatikan bahwa suatu power yang dimiliki seseorang sebenarnya bisa dilepaskan, namun rezim yang berkuasa pada saat itu hanya satu Rezim Militer yang sangat tertutup terhadap dunia luar. Jadi, negara Burma pda saat itu dianggap Negara Isolasi. Dunia tidak mengetahui apa yang terjadi di Burma, bahkan seperti yang saya bilang bahwa jurnalis, wartawan, dan penyiar Radio pun tidak diizinkan untuk masuk ke wilayah Burma. Ini jelas sekali menilai bahwa ada suatu masalah yang sedng terjadi di Burma, namun dunia luar tidak mampu untuk mengetahui masalah tersebut.


No comments:

Post a Comment